Mendeteksi Bakat dan Minat Siswa SMANJU Lewat ABM
“Salah satu inti Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran yang berbasis pada siswa. Hal itu bermakna keseluruhan proses pendidikan hendaknya perpusat pada kebutuhan siswa. Untuk memahami kebutuhan dan potensi siswa, sangat penting untuk terlebih dahulu mengetahui bakat dan minat mereka.” Demikian ungkap Kepala SMAN 2 Mataram, Abdul Kadir Alaysdrus, S.P., M.Pd. ketika sekolah ini akan menyertakan siswanya dalam Asesmen Bakat dan Minat (ABM) yang dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (BP3 Kemendikbud Ristek). Beliau kemudian menjelaskan bahwa Asesmen Bakat dan Minat adalah tes yang mengukur potensi setiap peserta didik untuk memprediksi kemampuan dan ketertarikannya di bidang-bidang tertentu. Potensi yang dimaksud berkaitan dengan bidang pendidikan maupun pekerjaan. “Kita menginginkan sekolah, orang tua, dan siswa sendiri benar-benar memahami bakat dan mintanya, sehingga pendidikan yang dilaluinya sesuai dengan bakat dan minat tersebut, dan hal itu akan berkaitan dengan bagaimana mereka menyiapkan masa depan mereka,” imbuh beliau.
Wakil Kepala Sekolah Bisang Kurikulum SMAN 1 Juwana, Suharno, S.Pd., menjelaskan secara teknis pelaksanaan Asesmen Bakat dan Minat. “Sekolah kita telah meyiapkan diri setelah mendapatkan informasi dari kementerian. Kita mengambil waktu periode pertama tanggal 20 November 2023, dan tanggal tersebut kita juga telah melaksanakan sosialisasi dan simulasi.” Berkaitan persiapan dan pelaksanaan, Gunawan menjelaskan bahwa oleh karena ABM 2023 dilaksanakan dengan tes berbasis komputer secara online (CBT Online) maka sekolah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung serta tim kecil pelaksana kegiatan. ABM 2023 di SMAN 1 Juwana dilakukan dalam 2 sesi.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini